Masa
Transisi, Antara Perang Ideologi dan Kepentingan Pribadi
Masa pemerintahan Ir Soekarno sejak
tahun 1955 hingga 1966 dikenal sebagai masa Orde lama. Pada masa itu, Presiden soekarno memimpin negara dengan
menyeimbangkan dua kekuasaan yang betentangan yaitu TNI, dan PKI. Dengan tipe
pemerintahannya yang mengutamakan sikap nasionalisme serta anti Imperialisme, Presiden Soekarno sangat membenci negara-negara Barat yang dianggap sebagai
negara penjajah. Hal ini terbukti dengan adanya gerakan “Ganyang Malaysia
“ sebagai bentuk konfrontasi Indonesia atas federasi
Malaysia yang dianggap sebagai neokolonialisme. Bahkan, Indonsia juga keluar dari
organisasi PBB karena diterimanya Malaysia sebagai anggota tidak tetap dewan
keamanan PBB.
Sikap Pesiden pertama Indonesia yang
anti barat ini di satu sisi dapat menunjukan Integritas negara Indonesia meski
belum lama merdeka. Namun, di sisi lain juga dimanfaatkan oleh Partai Komunis
Indonesia yang saat itu mulai melebarkan sayapnya. PKI berupaya masuk secara
langsung ke dalam pemerintahan dengan selalu mendukung setiap keputusan
presiden. Kejayaan PKI dapat dibuktikan dengan munculnya sistem pemerintahan bercirikan
NasAKom (Nasionalis, Agama dan Komunis) yang hanya ditentang oleh TNI.
Saat itu, negara-negara besar seperti
Uni Soviet dan Amerika berlomba-lomba untuk menyebarkan Ideologinya. Melihat
keadaan negara Indonesia yang cenderung lebih pro-komunis, Amerika tidak
tinggal diam dan mulai mendekati pihak-pihak yang ada di negara kita, dalam hal
ini TNI. Oleh karena itu, TNI dan PKI bisa diibaratkan bagai dua sisi mata uang
yang berlawanan.
Perang dingin antara TNI dan PKI seakan
mencapai puncak dengan adanya gerakan 30 September yang dikenal dengan sebutan
G30S/PKI. Tepatnya lewat tengah malam, PKI dikatakan berusaha menculik dan
membunuh 7 orang perwira tinggi militer Indonesia sebagai bentuk dari kudeta
dan upaya mewujudkan cita-cita PKI yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.
Peristiwa ini tentu saja menimbulkan kekacauan yang sangat besar di Indonesia.
Walaupun dilakukan dan direncanakan oleh PKI, tapi peristiwa inilah yang justru
menjatuhkan kekuasaan PKI di Indonesia. Presiden Soekarno yang saat itu dianggap
terlalu pro pada PKI juga sampai lengser dari pemerintahan dengan
dikeluarkannya surat perintah sebelas maret (SUPERSEMAR).
Sejak saat itu, dimulailah masa
pemerintahan orde baru. Masa orde baru merupakan sebutan bagi masa pemerintahan
presiden Soeharto sejak tahun 1966 hingga 1998. Keadaan Indonesia pada masa itu
sangat berbeda dengan masa sebelumnya. Baik dari segi ekononomi, sosial maupun
politik. Hal ini juga berkaitan dengan keijakan-kebijakan presiden Soeharto
yang bertolak belakang dengan kebijakan Presiden Indonesia yang pertama. Salah
satunya dengan kembali mendaftarkan Indonesaia sebagai anggota PBB.
Presiden Soeharto juga merupakan tokoh yang
sangat anti komunis, setiap orang yang berhubungan atau dicurigai sebagai
pembela komunis akan diberi sanksi yang tegas. Masyarakat hampir tak memiliki
kebebasan berpendapat. Pemerintahan orde baru sering dikecam karena masalah
pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang merajalela.
Jika presiden soekarno enggan menerima
bantuan dari negara barat, presiden soeharto justru membuka ekonomi Indonesia
dan mendorong negara-negara tersebut untuk berinvestasi di berbagai sektor.
Hasilnya, saat ini kita dapat melihat banyaknya perusahaan raksasa di Indonesia
yang didominasi atau dimiliki sepenuhnya oleh orang asing. Masyarakat kita
seakan hanya menjadi tamu di rumahnya sendiri.
Pemerintahan Soeharto yang pro barat mungkin
dikatakan berasil menstabilkan ekonomi dan memperkuat pemeritahan pusat. Namun
masyarakat seperti tinggal di lumbung padi tanpa sumber air. Mereka memiliki
perut yang kenyang tapi haus akan kebebasan. Terutama kebebasan dalam
berpendapat dan menentukan pilihan.
Selama tiga puluh dua tahun di bawah
kekuasaan yang otoriter, Indonesia belum sepenuhnya mencapai akhir yang
bahagia. Saat satu masa pemerintahan berakhir, mungkin beberapa masalah
terselesaikan, namun masalah lain pun muncul dan memerlukan pemecahan. Banyak
hal yang dapat dipelajari dari masa transisi yang terjadi di Indonesia. Salah
satunya adalah fakta bahwa sebagian besar masalah yang dihadapi oleh negara
kita timbul karena para pemimpinnya lebih mengutamakan kepentingan pribadi.
Jika saja saat itu para pemimpin lebih memikirkan kesejahteraan rakyatnya
daripada ideologi atau kepentingan prbadi, maka mungkin saat ini Indonesia
telah menjadi negara yang sangat sejahtera.
Hanya di ICG88.COM dimana kamu bisa mainkan berbagai permainan di HKB Gaming,IDNPLAY, dan Gudang Poker! tentunya dengan inovasi terbaik.gabung dan buktikan sendiri promo dan bonusnya :
BalasHapusBonus New Member 20%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 300.000,-
* TurnOver 4X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Di Berikan Di Depan
* Jika Tidak Mencapai Ketentuan Bonus Maka Bonus Akan Di Tarik Melalui Nominal Withdraw
Bonus Deposit Kedua & Selanjutnya 5%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 100.000,-
* TurnOver 5X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Diberikan Di Depan
Tunggu apa lagi,gabung dan dapatkan bonus serta jackpotnya!
hubungi kami di :
BBM : e3a9c049
LINE: icg88poker
Whattsapp : 081360618788