Minggu, 13 September 2015

Cerpen Misteri : Pemuda yang Aneh




Di daerah  tempat tinggalku yang baru ada seorang pemuda yang sangat aneh,dia selalu terlihat menyendiri dan murung.Entah apa yang dia fikirkan,sehari-hari yang ia lakukan hanya duduk di atas bangku di depan rumahnya dan menatap orang-orang yang lewat didepannya.

            Rumahku dekat dengan orang itu,tapi sampai saat ini aku bahkan belum tahu siapa dia.Pemuda itu memang terlihat aneh,tapi aku tidak terlalu perduli.Lagi pula sebagai orang baru rasanya tidak pantas kalau aku bertanya yang tidak-tidak,barangkali  dia seseorang yang punya kelainan jiwa.

            Pemuda itu memang orang yang aneh,aku tak pernah melihatnya berbicara dengan orang lain,bahkan kukira ia tak punya teman sama sekali.Aku merasa kasihan padanya mungkin ia pernah mengalami masalah yang sangat besar.Meskipun aku rasanya ingin tahu,sepertinya tidak baik kalau aku mencari tahu lebih jauh tentangnya.

            Setiap pagi,saat akan pergi sekolah aku selalu melihanya telah duduk di sana,di bangku depan rumahnya yang seakan membuat dirinya tenang.Seringkali aku sengaja lewat ke depan rumahnya  untuk sekedar melihat keadaanya,kadang aku berharap dapat  melihat suatu perubahan dari ekspresinya.Namun  dia tak bergeming,seperti tak ada hal apapun yang terjadi.Sore harinya saat aku pulang ke rumah,ia akan  tetap berada  di sana dalam kebisuannya.Tapi aku selalu saja ingin melihat wajahnya.Wajahnya yang datar tanpa ekspresi seakan mengingatkanku bahwa hidup ini tidak sepenuhnya indah,bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak pernah ada bahkan tidak nyata.Pandangan matanya hampa,menyiratkan kekosongan dalam hatinya dan ketidakperdulian terhadap apa yang terjadi disekitarnya.


            Hari ini sama seperti hari-hari yang sebelumnya,pria itu masih duduk di sana dengan wajah datarnya sedangkan aku masih memerhatikannya tanpa keberanian bertanya.Setelah ku perhatikan,rasanya orang-orang tak begitu memperdulikan pemuda itu.Mungkin mereka sudah terbiasa dengan kehadiran dan kebisuannya.


            Pemuda itu menjadi lebih aneh,tadi saat aku lewat di depannya ia terkekeh dan menatapku.Tentu saja aku senang karena baru kali ini aku meihat ekspresinya berubah.Rasanya aku menjadi orang pertama yang dihiraukanya.Aku pun tidak sabar untuk pulang dan lewat di depannya lagi..


            Pemuda itu tak ada lagi di tempatnya,rasanya aneh saat mengetahui orang aneh tak melakukan kebiasaan anehnya.Mungkin ia sedang ada di  rumahnya.Kuharap keadaanya menjadi lebih baik..


            Sampai saat ini dia  tetap tak ada di tempatnya,sudah beberapa hari aku bahkan tidak melihatnya.Aku semakin merasa penasaran,akan kutanyakan pada ibuku tentang pemuda itu.


“Ibu,kemana ya perginya orang aneh yang selalu duduk di bangku depan rumah tetangga kita ?”
“Orang aneh apa maksudmu?”
“Anak muda yang suka melamun bu,mugnkin anaknya tetangga depan rumah.”
“tidak ada yang duduk disana nak,lagipula rumah tetangga di depan sudah lama dikosongkan pemiliknya.”
“Maksud ibu?”
“Yaampun,kamu belum tau?kata orang kan mereka pindah setelah kehilangan anak laki-lakinya yang meninggal bunuh diri karena depresi.”
            Setelah mendengar cerita ibuku rasanya kakiku lemas.Baru aku sadar bahwa selama ini aku tidak pernah mendengar orang membicarakan pemuda aneh itu,bahkan selama ini aku tidak pernah melihat keluarganya.Sejak saat itu aku tidak berani memandang bangku kosong di sepan rumah tetangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar