Di daerah tempat tinggalku yang baru ada seorang pemuda
yang sangat aneh,dia selalu terlihat menyendiri dan murung.Entah apa yang dia
fikirkan,sehari-hari yang ia lakukan hanya duduk di atas bangku di depan
rumahnya dan menatap orang-orang yang lewat didepannya.
Rumahku
dekat dengan orang itu,tapi sampai saat ini aku bahkan belum tahu siapa
dia.Pemuda itu memang terlihat aneh,tapi aku tidak terlalu perduli.Lagi pula
sebagai orang baru rasanya tidak pantas kalau aku bertanya yang
tidak-tidak,barangkali dia seseorang
yang punya kelainan jiwa.
Pemuda
itu memang orang yang aneh,aku tak pernah melihatnya berbicara dengan orang
lain,bahkan kukira ia tak punya teman sama sekali.Aku merasa kasihan padanya
mungkin ia pernah mengalami masalah yang sangat besar.Meskipun aku rasanya
ingin tahu,sepertinya tidak baik kalau aku mencari tahu lebih jauh tentangnya.
Setiap
pagi,saat akan pergi sekolah aku selalu melihanya telah duduk di sana,di bangku
depan rumahnya yang seakan membuat dirinya tenang.Seringkali aku sengaja lewat
ke depan rumahnya untuk sekedar melihat
keadaanya,kadang aku berharap dapat melihat suatu perubahan dari ekspresinya.Namun dia tak
bergeming,seperti tak ada hal apapun yang terjadi.Sore harinya saat aku pulang
ke rumah,ia akan tetap berada di sana dalam kebisuannya.Tapi aku selalu
saja ingin melihat wajahnya.Wajahnya yang datar tanpa ekspresi seakan
mengingatkanku bahwa hidup ini tidak sepenuhnya indah,bahwa kebahagiaan
sesungguhnya tidak pernah ada bahkan tidak nyata.Pandangan matanya hampa,menyiratkan
kekosongan dalam hatinya dan ketidakperdulian terhadap apa yang terjadi
disekitarnya.
Hari
ini sama seperti hari-hari yang sebelumnya,pria itu masih duduk di sana dengan
wajah datarnya sedangkan aku masih memerhatikannya tanpa keberanian
bertanya.Setelah ku perhatikan,rasanya orang-orang tak begitu memperdulikan
pemuda itu.Mungkin mereka sudah terbiasa dengan kehadiran dan kebisuannya.
Pemuda
itu menjadi lebih aneh,tadi saat aku lewat di depannya ia terkekeh dan
menatapku.Tentu saja aku senang karena baru kali ini aku meihat ekspresinya
berubah.Rasanya aku menjadi orang pertama yang dihiraukanya.Aku pun tidak sabar
untuk pulang dan lewat di depannya lagi..
Pemuda
itu tak ada lagi di tempatnya,rasanya aneh saat mengetahui orang aneh tak
melakukan kebiasaan anehnya.Mungkin ia sedang ada di rumahnya.Kuharap keadaanya menjadi lebih
baik..
Sampai saat ini dia
tetap tak ada di tempatnya,sudah beberapa hari aku bahkan tidak melihatnya.Aku
semakin merasa penasaran,akan kutanyakan pada ibuku tentang pemuda itu.
“Ibu,kemana ya perginya orang aneh yang selalu duduk
di bangku depan rumah tetangga kita ?”
“Orang aneh apa maksudmu?”
“Anak muda yang suka melamun bu,mugnkin anaknya
tetangga depan rumah.”
“tidak ada yang duduk disana nak,lagipula rumah
tetangga di depan sudah lama dikosongkan pemiliknya.”
“Maksud ibu?”
“Yaampun,kamu belum tau?kata orang kan mereka pindah
setelah kehilangan anak laki-lakinya yang meninggal bunuh diri karena depresi.”
Setelah
mendengar cerita ibuku rasanya kakiku lemas.Baru aku sadar bahwa selama ini aku
tidak pernah mendengar orang membicarakan pemuda aneh itu,bahkan selama ini aku
tidak pernah melihat keluarganya.Sejak saat itu aku tidak berani memandang
bangku kosong di sepan rumah tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar