Jumat, 28 Agustus 2015

Hubungan Antara Pelayaran Portugis dan Spanyol ke Indonesia dengan Perjanjian Saragossa dan Tordesillas



Hubungan antara Pelayaran Portugis dan Spanyol ke Indonesia dengan Perjanjian Tordesillas dan Saragossa


Setelah kota Konstantinopel dikuasai oleh Turki dan perdagangan rempah-rempah ke wilayah Eropa dihentikan,Keinginan bangsa Eropa untuk berlayar dan mencari sumber-sumber penghasil rempah semakin kuat.Orang-orang Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor pelayaran dan penjelajahan samudera.Mereka diprakarsai oleh Crishtoper Collombus yang terkenal karena berhasil menemukan benua Amerika pada tahun 1492.Namun,penjelajahannya belum bisa mencapai dan menemukan wilayah penghasil rempah-rempah.
Berita keberhasilan  bangsa Spanyol dalam menemukan daerah baru,mengilhami raja Portugis (Raja Immanuel  I)  yang kemudian memerintahkan Vasco Da Gamma untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera  mencari Tanah Hindia.Vasco Da Gamma pun berlayar dengan menyusuri jalur yang pernah ditemukan oleh pendahulunya Bhartolomeuz Diaz,yaitu orang Portugis yang berhasil menemukan pintu gerbang menuju dunia timur, yang  disebut Tanjung Harapan. Pada tahun 1498, rombongan Vassco Da Gamma berhasil mendarat di Kalikut dan Goa India. Setelah beberapa tahun tinggal dan mendirikan kantor dagang di India, Orang-orang Portugis menyadari bahwa India bukanlah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan pusat perdagangan rempah sehingga dikirimlah tim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso  de Alburquerque ke wilayah Malaka.Oleh karena Itu, Pada tahun 1511 daerah Malaka berhasil dikuasai Oleh Portugis,dari sinilah awal mula pendudukan bangsa Eropa di indonesia.
Karena telah menguasai malaka, Portugis dapat mengadakan perdagangan langsung dengan daerah-daerah seperti Hitu, Seram, Ternate, Ambon, Banda dan Timor. Portugis pun menjalin hubungan baik dengan Ternate.
Pada tahun 1521,Spanyol sampai ke Indonesia dari arah Filipina dibawah pimpinan Sebastian De Elcano. Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan baik dengan Tidore yang merupakan saingan berat Ternate. Sultan Ternate memperkenankan Portugis membangun benteng San Paulo. Hal ini  ditujukan untuk melindungi wilayah Ternate dari serangan. Selain itu,Portugis tidak senang dengan adanya Spanyol yang merupakan saingan yang akan merebut  kekuasaan maupun wilayah  perdagangan.
Saat Portugis bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate-Tidore pun makin memanas.Ternate meminta dukungan Portugis untuk menghadapi Tidore.Portugis dengan senang hati menyanggupi permintaan tersebut  dengan imbalan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Akibatnya, rakyat Ternate menjadi kesulitan karena harga rempah-rempah yang ditetapkan Portugis sangat rendah.
Di sisi lain, Portugis dan Spanyol terus melakukan persaingan dan perebutan koloni hingga hampir tak terkendali. Ketika itu, kedua negara saling menyatakan kekuasaan atas pulau-pulau di samudera Pasifik khususnya Maluku.
Perselisihan Portugis dan Spanyol di Maluku diakhiri dengan Perjanjian Saragossa yang ditandatangani pada tanggal 22 April 1529. Perjanjian ini dihadiri oleh Raja Jhon III dan Kaisar Charles V. Perjanjian ini menentukan bahwa  belahan bumi bagian timur dibagi atas kedua kerajaan tersebut dengan batas garis bujur yang melalui 297,5 marine leagues atau 17’ sebelah timur Kepulauan Maluku
Adapun isi dari perjanjian Saragossa antara lain perluasan garis demarkasi sampai samudera pasifik yang mengakibatkan Portugis memperoleh Filipina , namun kemudian ditukar pada Spanyol dengan ganti wilayah di Amerika Latin yaitu Brazil bagian Barat. kesepakatan tindak lanjut berisi :
1.      Pembagian wilayah perdagangan , Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku.
2.      Bedasarkan isi perjanjian Tordesillas tahun 1494, Portugis memenuhi tuntutan Spanyol membayar ganti rugi 350.000 crudazos.
Jauh Sebelum datang ke Indonesia,konflik antara Portugis dan Spanyol sudah sering terjadi.Hal ini dikarenakan Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia.Oleh karena itu, Paus Julius II turun tangan dan memprakarsai sebuah perjanjian yang dinamakan perjanjian Tordesilas. Perjanjian Todessilas merupakan perjanjian antara Potugis dan Spanyol yang dibuat pada 7 Juni tahun 1498 di sebuah kota di Spanyol bernama Tordesillas.Isi perjanjian Tordesilas menetapkan bahwa dunia dibagi ke dalam dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh garis toerdesillas. Garis tordesillas ini membentang dari kutub utara ke kutub selatan melewati titik 370 mil di sebelah barat Tanjung  Verde Benua Afrika. Atas dasar perjanjian Tordesilas ini, Spanyol diberi hak untuk melayari dan menguasai negeri-negeri di sebelah barat garis Tordesillas sedangkan Portugis dapat melayari dan menguasai negeri-negeri di sebelah timur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perjanjian Sarragosa merupakan ratifikasi atau penyempurnaan dari perjanjian tordesillas mengenai pembagian wilayah kekuasaan Portugis dan  Spanyol. Serta dengan adanya perjanjian Saragossa, kekuasaan di wilayah Maluku akhirnya jatuh ke tangan Portugis yang mana hal tersebut menyebabkan pengaruh budaya di wilayah timur Indonesia seperti Manado atau Ambon masih kental budaya Portugis. Selain budaya,penyebaran agama di Indonesia bagian timur juga dipengaruhi oleh bangsa Portugis karena agama  merupakan salah satu dari tiga tujuan pelayaran bangsa Eropa.yaitu Gold (kekayaan),Glory(kekuasaan),dan Gospel (penyebaran agama).

2 komentar:

  1. Terimakasih. Atas infonya. Alhamdulillah bermanfaat :)

    BalasHapus
  2. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus